Sedikit Info Seputar
Menghadapi Masa Rumah Tangga Labil
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team Game Android Apk, kali ini akan membahas artikel dengan judul Menghadapi Masa Rumah Tangga Labil, kami selaku Team Game Android Apk telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Game Android Apk. semoga isi postingan tentang
Artikel berbagi cerita,
Artikel pengalaman, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Menghadapi Masa Rumah Tangga Labil
Terbaru
link: Menghadapi Masa Rumah Tangga Labil
Berbagi Menghadapi Masa Rumah Tangga Labil Terbaru dan Terlengkap 2017
Aaaarghhhh....! Na'udzubillah jangan sampai terjadi deh yang gitu-gitu...!
Maksud saya posting dengan menyertakan istilah rumah tangga labil adalah masa dimana kamu masih merintis rumah tangga, kasarnya belum mapan masih kaya Ababil.
Labil versi saya, saya khususkan yakni masa dimana saya masih belum tetap dalam hal tempat tinggal alias ngontrak, belum jelas tujuannya kemana. Yang penting ikut sang nahkoda mau dibawa kemana bahtera rumah tangga ini berlayar. Sang nahkoda memiliki berbagai rencana dan strategi, namun tetap saja tak ada yang bisa menghentikan tiap keputusan mutlak-Nya. Berbagai badai dan cobaan saat berlayar datang silih berganti, sehingga banyak rencana yang berputar haluan. Sungguh semua seakan menjadi nikmat, pahit-asinnya harus dirasa nikmat.
Ngomong-ngomong soal ngontrak dan merantau, sampai sekarang saya masih mengalaminya. Sebenarnya bukan hobi juga, toh saya bercita-cita punya rumah sendiri, disayang-sayang rumah sendiri, mau jelek juga rumah sendiri. Tapi, karena suami kerja di Surabaya dan pengen punya rumah di Bandung biar dekat sanak saudara, maka semua harus dikubur dulu. Tunggu dapet kerja di Bandung.
Malang, dapet kerja di Bandung itu susahnya minta ampun! Jarang banget iklan di situs-situs online lowongan kerja yang dari sana. Kebanyakan dari Jakarta! Lha, padahal di Jakarta udah padet pan yak?
Suami bener-bener mikir, jalan terakhir coba lamar di Jakarta biar pulkam gak makan ongkos gede (hihi). Kebayang deh kalau masih di Surabaya, tiap lebaran tuh kaya mimpi buruk karena ongkos makin naik! Dulu waktu masih penganten anyar, ongkos kereta kelas bisnis cuman sekitar 150 ribu, berdua 300-an masih irit lah... perjalanan sekitar 12 jam berangkat sore datang pagi, kebayang pegelnya kaya gimana, kan...?
Sekarang ongkos udah sekitar 400 ribuan dikali 4 (dengan kedua anak saya) sekali naik 1,6 juta! Bolak-balik 3,2 juta cuman buat ongkos! Serem banget kan...? (buat saya)
Akhirnya dengan cukup berat hati suami pindah kerja ke Jakarta, padahal teman-teman di Surabaya itu udah solid, udah kaya keluarga deh. Ibaratnya, temen jadi sodara.
Dengan hidup nomaden alias berpindah-pindah ada suka dukanya, tapi kebanyakan dukanya deh. Banyak banget hal gak enak kalau musti pindah-pindah, yakni:
- Kemas-kemas yang bikin malas.
- Adaptasi
Contohnya nih ya, saya sebelum ke Jakarta tinggal di Bandung selama hamil dan beres melahirkan (LDR ceritanya). Pas pindah ke Jakarta, biasa beli ayam per-kilo, ini dijual per-ekor, terus harga lumayan beda jauh... biasa beli sayur sop 1000sampai 1500 perbungkus, disini dipatok 5000 (lebih banyak isinya dikit). Ada yang katanya murah 2000 per bungkus.
- Beli perabot lagiii...
Apalagi, ya? ahh... rasanya cukup segitu saja dulu.
Ini sukanya:
- Bisa kenal tempat baru. Ini lho Surabaya, ini lho Jakarta... haha kaya ndeso ya saya. Tapi bener deh saya kaya gitu.
- Punya teman baru. Ini pasti terjadi, minimal tetangga kita. Tapi menurut saya suasananya beda lhooo... ini menurut saya, lho... orang-orang Surabaya itu lebih ramah dan care lho. Tetangga-tetangga saya yang di Jakarta juga ramah, cuman tetangga saya di Surabaya jauh lebih ramah. Jadi kangen nih...
- Punya cerita baru tentunya, alias nambah pengalaman.
Mungkin ini memang masa saya memakan asam garam kehidupan. Semoga saja berbuah manis untuk kedepannya. Dan mungkin memang belum waktunya saja bagi saya sekeluarga untuk indahnya tinggal dirumah sendiri.
Untuk suamiku, semoga kita bisa dapat apa yang kita harapkan bersama. Yakni salah satunya,
Baiti, Jannati...
Rumah tinggal yang kelak laksana syurga, penuh kedamaian dan ketentraman.